Film Bertema Mental Health yang Bikin Sadar Pentingnya Kesehatan Jiwa

Menonton film merupakan hobi yang saya sukai selain menulis dan membaca. Tampilan visual yang menawan, jalan cerita yang menarik, ending yang tidak tertebak, rekomendasi dari teman yang sudah menonton duluan, dan tentunya kualitas akting para pemain adalah faktor penting untuk menyukai suatu film. Seperti halnya buku, film juga memberi pengetahuan dan pandangan baru terhadap suatu masalah atau kejadian. Saya menyukai film dalam berbagai genre dengan tema yang unik, seperti kejadian nyata (fyi, banyak film Korea yang menyajikan film-film berdasarkan kisah nyata dengan sudut pandang berbeda), historiografi, kecerdasaan artifisial, fiksi ilmiah, perjalanan waktu, paradoks kejadian, kesehatan mental, dan masih banyak lagi.

Kali ini saya akan membahas tentang film-film bertema kesehatan mental atau yang lebih populer disebut mental health. Tanpa disadari, tema ini begitu dekat dengan kehidupan masyarakat. Sayangnya, masih banyak anggapan salah bahwa mental health hanya untuk orang tidak waras yang biasa bicara sendiri di tepi jalan. Contoh masalah kesehatan mental yang ada di sekitar adalah baby blues syndrome, perasaan insecure, serangan panik, atau OCD (obsessive compulsive disorder) kebersihan.

 Apalagi di masa pandemi ini, pembatasan sosial dan perubahan tatanan kehidupan membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan  mental, mulai dari para pekerja yang dirumahkan atau mengalami pemutusan hubungan  kerja, orang tua yang stress karena tidak siap menggantikan peran guru di rumah selama sekolah daring, para pekerja yang harus bekerja dari rumah dan ternyata tidak memiliki komunikasi yang baik dengan  anggota  keluarga yang lain, anak muda yang dibatasi kegiatannya karena larangan mengadakan acara berkumpul.


Sekarang saya akan bahas 5 film mental health yang bikin sadar pentingnya kesehatan mental dan bisa Anda tonton di rumah. Terlepas dari beberapa film yang mendapat pro-kontra saat penayangannya, menurut saya film-film tersebut dapat mengedukasi tentang permasalahan kesehatan mental.


1. Joker (2019)

Saat Joker ditayangkan, banyak ahli psikologi yang menyarankan agar film ini tidak ditonton oleh orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental. Unsur kekerasan yang ditambah dengan efek visual pada beberapa adegan, membuat para psikolog yakin bahwa film ini dapat memicu kambuhnya mental illness seseorang. Udah di film ini sangat relevan dengan kehidupan dalam masyarakat tentang seseorang dengan gangguan mental yang dikucilkan dan tidak diterima dalam masyarakat. 

Joaquin Phoenix yang memerankan karakter Arthur pada film Joker memberikan akting yang sangat memukau. Karakter ini menggambarkan bagaimana orang yang berusaha menjadi baik malah terus mendapat hal buruk. Sangat related dengan kehidupan nyata, dimana orang-orang terus mendapat tekanan hidup, dan ketika satu hal baik datang, malah dijadikan tontonan dan bahan tertawaan orang lain. 

Karakter Joker pada film ini lebih menonjolkan Bagaimana perubahan seorang Arthur laki-laki yang memang memiliki gangguan mental dalam berusaha menghadapi kehidupan yang normal. Gangguan yang dialaminya juga berbentuk halusinasi pada orang-orang di sekitarnya.



2. Inside Out (2015)

hottytoddy.com

Pixar dengan sukses menjelaskan bagaimana cara kerja perasaan dan kepribadian diri manusia dalam film animasi Inside Out. Film ini berkisah tentang lima emosi yang juga membentuk memori dalam diri kita adalah kebahagiaan (Joy), kesedihan (Sadness), kemarahan (Anger), jijik (Disgust), dan ketakutan (Fear). 

Konflik dimulai saat kehidupan remaja perempuan berubah drastis ketika keluarganya memutuskan untuk pindah ke kota lain. Perubahan yang terjadi karena adanya kesalahan lima emosi yang mempengaruhi perasaan dan pikiran Riley Andersen, sang tokoh utama. Film ini menjelaskan bahwa momen bahagia yang Riley rasakan di masa lalu akan berubah  menjadi hal yang mengharukan di masa depan. Bagaimana kebahagian  tidak bisa  terus menerus menjadi bagian dominan dalam  diri manusia, namun juga ada keseimbangan dengan emosi yang lainnya.


3. Black Swan (2010)

posterspy.com

Gangguan halusinasi yang dialami oleh Nina Lake, karakter film Black Swan menunjukkan  bahwa mental health juga menyerang orang-orang terobsesi pada suatu hal, dalam  kasus ini adalah menjadi penari balet utama pada pementasan Black Swan. Diperparah dengan tekanan dari sang ibu agar Nina tampil sempurna pada penampilannya. Peran black swan memunculkan sisi gelap Nina sehingga ia melakukan  hal-hal tak terduga, dan mengalami delusi yang berakibat fatal pada hidupnya.


4. Ruby Spark (2012)


Bagaimana bila tokoh ideal yang ditulis dalam sebuah novel benar-benar hidup  dan muncul di depan sang penulis? Tentu Calvin tidak percaya dan merasa dibodohi oleh kakaknya yang selalu menuntut dia agar punya kekasih. 

Calvin si novelis, diceritakan mengalami block writter dan tidak bisa menyelesaikan novelnya selama dua tahun  sejak buku pertamanya terbit. Tuntutan  dari penerbit dan konsultasi  pada psikiater malah membuat Calvin semakin terganggu. Konflik  dimulai saat Ruby Spark, tokoh yang ia tulis tiba-tiba hadir dan menjadi kekasihnya. 

Sebagai penonton, kita akan dibuat menduga-duga dan bertanya, apakah Rubu Spark hanyalah halusinasi  dan bagian dari gangguan  mental health Calvin atau ia sosok yang benar-benar nyata.


5. Imperfect (2019)


Insecure menjadi tema utama pada film karya anak bangsa ini. Bagaimana seorang perempuan ternyata menganggap  dirinya selalu kurang dari banyak aspek, khususnya penampilan fisik. Bahkan  ketika Rara sudah berhasil memperoleh jabatan yang diinginkannya, perasaan  insecure  itu tetap muncul dan semakin parah.

Saya menganggap film ini related dengan kehidupan  perempuan  di Indonesia. Anggapan bahwa cantik harus putih, langsing dan tinggi masih dijunjung tinggi. Sehingga banyak perempuan  yang minder dan insecure terhadap wanita lainnya. Hal nyata yang ditunjukkan dalam film ini ialah selalu membandingkan penampilan diri dengan sesama perempuan.


Walaupun ada banyak film dengan tema kesehatan mental, namun saya merekomendasikan kelima film di atas karena jalan cerita yang menarik, dan akting yang bagus dari setiap pemain sehingga saya ikut terbawa dan memahami perasaan si tokoh. Selalu jaga kesehatan mental Anda dan jangan lupa menonton film untuk menghibur diri dari beratnya tekanan kehidupan. 


Salam sehat,

Dari si Hitam Manis.



Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting.

Komentar